Monday, March 16, 2015

Tugas Bahasa Indonesia 2

NPM : 58413671
NAMA : SUGI INDRA PRAMSTYO


Paragraf Deduktif
Zaman semakin maju dengan adanya Internet, Seperti yang kita tahu, internet merupakan media pembelajaran bagi mahasiswa/I dan juga siswa/I di Indonesia. Internet di Indonesia merupakan salah satu dari banyak Negara di dunia yang kecepatan internetnya paling rendah! Sesuatu bukan.

Contoh Paragraf Deduktif
Sesuai namanya, konsep awal rumah minimalis adalah rumah yang sederhana. Konsep rumah ini dirasakan sebagai solusi terbaik dalam perencanaan rumah. Selain sederhana, ciri lainnya adalah tidak banyak melakukan variasi desain, tampilan rumah tanpa ornamen yang berlebihan, banyak menggunakan bahan material yang diekspos untuk menghindari pembengkakan biaya sehingga tampilannya terkesan polos, jujur dan apa adanya.

Sumber : http://www.anneahira.com/contoh-paragraf-deduktif.htm

Soal Penalaran Deduktif
1.       My         : Penyakit yang disebabkan oleh virus sulit diobati.
Mn         : Deman berdarah disebabkan oleh virus.
K             : Demam berdarah adalah penyakit yang sulit diobati.
E              : Demam berdarah adalah penyakit yang sulit diobati, karena demam berdarah adalah  penyakit yang disebabkan oleh virus.

2.       My         : Semua petani yang baik adalah petani yang menggarap sawahnya setiap tahun.
Mn         : Paijo menggarap tanah pertaniannya setiap tahun.
K             : Paijo adalah petani yang baik.
E              : Paijo adalah petani yang baik, karena Paijo menggarap sawahnya setiap tahun.

3.       My         : Tidak satu pun prajurit TNI menjadi komandan pasukan asing.
Mn         : Piere prajurit TNI
K             : Piere bukan komandan pasukan asing.
E              : Piere bukan komandan pasukan asing, karena Piere adalah prajurit TNI.

4.       My         : Manusia bersifat selalu ingin tahu.
Mn         : Mahasiswa adalah manusia            
K             : Mahasiswa bersifat selalu ingin tahu.
E              : Mahasiswa bersifat selalu ingin tahu, karena mahasiswa adalah manusia.

5.       My         : Tidak ada benda cair yang mengalir ke tempat yang lebih tinggi.
Mn         : Batu bukan benda cair.
K             : Batu tidak mengalir ke tempat yang lebih tinggi.

E              : Batu tidak mengalir ke tempat yang lebih tinggi, karena batu bukan benda cair.

Sunday, November 23, 2014

RELASI REKURSIF


11.      a1, a2, … ; b1, b2, … dan c1, c2, … adalah 3 barisan yang semua sukunya memenuhi relasi rekurensi. Nilai suatu suku sama dengan 3 kali nilai suku sebelumnya. Jadi, ak = 3ak-1; bk=3bk-1; ck=3 ck-1.
Tetapi kondisi awal ketiga barisan tersebut berbeda :
a1= 0 ; b1 = 1 ; c1= 2. Maka suku awal barisannya adalah?
a.      barisan a1 adalah :0,0,0 …
barisan b1 adalah: 3,9,27…
barisan c1 adalah: 6,18,54…
b.      barisan a1 adalah :3,9,27 …
barisan b1 adalah: 0,0,0…
barisan c1 adalah: 18,9 54…
c.       barisan a1 adalah : 6,18,54…
barisan b1 adalah: 3,9,27…
barisan c1 adalah: 0,0,0…
d.      barisan a1 adalah :0,0,0 …
barisan b1 adalah: 6,18,54…
barisan c1 adalah: 3,9,27…

22.      Carilah relasi berulang dengan syarat awal dari barisan 1, 1, 2, 4, 16, 128, 4096, . . .
a.      an = 1 x an-1 x2 x an-2 untuk n2 dengan syarat a0 = 1 dan a1 = 0
b.      an = 2 x an-1 x2 x an-2 untuk n2 dengan syarat a0 = 0 dan a1 = 1
c.       an = 2 x an-1 x2 x an-2 untuk n2 dengan syarat a0 = 1 dan a1 = 1
d.      an = 2 x an-1 x2 x an-2 untuk n2 dengan syarat a0 = 1 dan a1 = 1

33.      Hasil dari penyelesaian  relasi rekursif an = 7 an-1, n≥1, a2 = 98 adalah?
a.      an = 7n (1) , untuk n≥ 0 dengan a0 = 0 dan a1 = 7
b.      an = 7n (0) , untuk n≥ 0 dengan a0 = 1 dan a1 = 7
c.       an = 7n (1) , untuk n≥ 0 dengan a0 = 2 dan a1 = 0
d.      an = 7n (2) , untuk n≥ 0 dengan a0 = 2 dan a1 = 7

44.      Diketehui relasi rekursif Sn = 2Sn-1 dengan syarat awal S0 = 1. Berapa nilai Sn?
a.      2n
b.      1n
c.       3n
d.      5n

55.      Penyelesaian umum dari an = an-1 + 2an-2 dengan a0 = 2 dan a1 =7 adalah
a.      an = 1.2n – (-1)n
b.      an = 3.1n – (-2)n
c.       an = 3.2n – (-1)n
d.      an = 2.2n – (-1)n
66.      Seseorang menginvestasikan $1.000 dengan bunga tahunan 12%. Jika an adalah jumlah yang diperoleh pada akhir tahun ke-n, tentukan an nya
a.      an = 1,11n (1000), n≥0
b.      an = 1,12n (1000), n≥0
c.       an = 1,12n (1000), n≥1
d.      an = 1,12n (1000), n=0

PEMBAHASAN
11.      Pada barisan a1, a2….
a2 = 3a1 =3.0 = 0
a3 = 3a2 = 3.0 = 0
a4 = 3a3 = 3.0 = 0
pada barisan b1, b2….
b2 = 3b1 = 3.1 = 3
b3 = 3b2 =3.3 = 9
b4 = 3b3 = 3.9 = 27
pada barisan c1, c2….
c2 = 3c1 = 3.2 = 6
c3 = 3c2 = 3.6 =18
c4 = 3c3 = 3.18 = 54
dengan demikian , barisan a1 adalah :0,0,0 …
barisan b1 adalah: 3,9,27…
barisan c1 adalah: 6,18,54…

22.       Penyelesaian
Bentuk rumusan setiap suku dengan menggunakan suku sebelumnya
1 = 1
1 = 1 X 1
2 = 2 X 1 X 1
4 = 2 X 2 X 1
16 = 2 X 4 X 2
128 = 2 X 16 X 4
4096 = 2 X 128 X 16 X 4
Dengan demikian relasi yang berulang yang diperoleh adalah an = 2 X an-1 X 2 X an-2 untuk n≥2 Dengan syarat awal a0 = 1 dan a1 = 1

33.       Penyelesaian : Untuk n = 1 maka              a1 = 7 a0
                                                                                                a2 = 7 : a1 = 7
(7 a0) = 7 2 a0
dari a2 = 98 maka                                             98 = 49 a0
sehingga diperoleh a0 = 2. Jika relasi tersebut dideretkan terus akan diperoleh  a3 = 7; a2 = 7 (72 a0) = 73 a0   ..........dan seterusnya
Sehingga penyelesaian umum dari Soal di atas adalah an = 7n (2) , n ≥ 0
44.       Penyelesaian :
Dengan iterasi diperoleh:
 Sn           = 2S n-1     
= 2 (2S n-2) = 2 2 Sn-2      
= 2 3 Sn-3 
= ………      
= 2 n S0
= 2n
55.       Penyelesaian :
Persamaan karakteristik dari relasi rekurensi tersebut adalah
r2 – r – 2 = 0 . Dengan akar-akar r = 2 dan r = -1. Maka, deretan {an} adalah jawaban dari relasi
rekurensi jika dan hanya jika an = c12n + c2(-1)n . Dengan persamaan an = c12n + c2(-1)n
dan syarat awal a0 = 2 dan
a1 = 7 , diperoleh: 
a0 = 2 = c1 = c2
a1 = 7 = 2c1 – c2
Dengan eliminasi didapatkan c1 = 3 =c dan c1 = -1 . Jadi penyelesaian umum dari dari
relasi rekurensi di atas adalah an = 3.2n – (-1)n
46.       Penyelesaian :
A0           = 1.000
A1           = 1.000 + 12% (1.000)
                =  A0 + 0,12A0
                 = 1,12 A0 = 1,12 (1.000)
A2           = A1 + 12% (A1)
                = 1,12 A0 + 0,12 (1,12 A0)
                = 1,12 A0 (1 + 0,12)
                = 1,12 A0 (1,12)     
                                = 1,12 2 A0
= 1,12 2 (1.000)
A3           = A 2 + 12% (A 2)      
= 1,12 2 A0 + 0,12 2 (1,12 A 0)      
= 1,12 2 A0 (1 + 0,12)      
= 1,12 2 A0 (1,12)      
= 1,12 2 A0
= 1,12 2 (1.000)
Dan seterusnya, sehingga An = 1,12n (1.000) , n ≥ 0

Thursday, May 29, 2014

Manusia Dan Keadilan

PENGERTIAN KEADILAN

Keadilan adalah cerminan dari suatu kebijaksanaan yang memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan yang tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi orang yang dapat berbuat adi, maka dial merupakan orang yang bijaksana.

Contoh :

Seorang koruptor yang memakan uang rakyat. Koruptor di tangkap dan dimasukan kepenjara selama 2 tahun tanpa ada goresan luka sedikit pun pada wajahnya. Hal tersebut mencerminkan bahwa hakim dan jaksa di indonesia tidak adil pada rakyat kecil yang dikarenakan mencuri dompet mendapatkan masa kurungan lebih dari sang koruptor, padahal koruptor lah yang mencuri uang rakyat lebih banyak dari pada pencopet itu.

KEADILAN SOSIAL

Seperti pancasila yang bermaksud keadilan sosial adalah langkah yang menetukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur. Setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing.


5  wujud keadilan sosial yang diperinci dalam perbuatan dan sikap



1.       Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan.
2.       Sikap suka bekerja keras.
3.       Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
4.       Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
5.       Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.



8 jalur pemerataan yang menjadi langkah untuk sebuah asas terbentuknya suatu keadilan sosial

1.       Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2.       Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3.       Pemerataan pembagian pendapatan.
4.       Pemerataan kesempatan kerja.
5.       Pemerataan kesempatan berusaha.
6.       Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan  kaum wanita.
7.       Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
8.       Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.


Berbagai Macam Keadilan

a)   Keadilan Legal atau Keadilan Moral

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than man behind the gun).

b)   Keadilan Distributif

Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally) Sebagai contoh: Aji bekerja 10 tahun dan budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Aji dan Bale, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Aji menerima Rp.100.000,-maka Bale harus menerima Rp. 50.000,-. Akan tetapi bila besar hadiah Aji dan Bale sama, justru hal tersebut tidak adil.

c)   Komutatif

Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.

Contoh :

Dr.Samono dipanggil seorang pasien, Lina namanya, sebagai seorang dokter ia menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya Lina menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan mereka berubah dari dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis saling mencintai.

KEJUJURAN

Kejujuran bersangkut erat dengan masalah nurani. Menurut.Alamsyah dalam bukunya Budi Nurani. filsafat berfikir. yang disebut nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan manusia. Wadah ini menyimpan suatu getaran kejujuran. ketulusan dalam meneropong kebenaran lokal maupun kebenaran Iliahi. (M.Alanisyah.1986:83). Nurani yang diperkembangkan dapat menjadi budi nurani yang merupakan wadah yang menyimpan keyakinan. Jadi getaran kejujuran ataupun ketulusan dapat ditingkatkan menjadi suatu keyakinan, dan atas diri keyakinannya maka seseorang diketahui kepribadiannya. Orang yang memiliki ketulusan tinggi akan memiliki keyakinan yang matang. sebabnya orang yang hatinya tidak bersih dan mau berpikir curang. memiliki keprihadian yang buruk dan rendah dan sering tidak yakin pada dirinya. Karena apa yang ada dalam nuraninya banyak dipengaruhi oleh pemikirannya yang kadang-kadang justru bertentangan.

KECURANGAN


Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah. tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Orang seperti itu biasanya tidak senang bila ada yang melebihi kekayaannya. Padahal agama apapun tidak membenarkan orang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain, lebih lagi mengumpulkan harta dengan jalan curang. Hal semacam itu dalam istilah agama tidak diridhoi Tuhan.

PEMULIHAN NAMA BAlK

Dengan melaksanakan apa yang dianggap baik berarti pula menjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan.
Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pnbadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.

PEMBALASAN


Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Sebagai contoh, A memberikan makanan kepada B. Di lain kesempatan B memberikan minuman kepada A. Perbuatan tersebut merupakan perbuatan serupa, dan inl merupakan pemba]asan.




Keadilan berasal dari kata adil yang dimana berarti tidak memihak pada satu sisi. Semua makhluk hidup terutama manusia membutuhkan keadilan. Mengapa semua makhluk hidup di dunia ini membutuhkan keadilan. Ini karena agar mereka dapat menerima hak-haknya sebagai makhluk hidup.
Di Indonesia bisa dikatakan keadilan yang terlihat sungguh sangat di luar harapan. Mengapa? karena masih banyak keadilan di Indonesia masih melihat derajat seseorang. Siapa yang kaya maka dia pantas mendapatkan keadilan tapi sebaliknya bagi orang yang tidak mampu hanya bisa terima nasib mereka. Ini membuktikan bahwa keadilan di Indonesia dapat diperjualbelikan.
Saya ambil sebuah contoh kasus maling sendal dengan seorang koruptor. Kasus berbeda dan tingkatan pun jauh berbeda. Maling sendal mungkin bisa dikatakan pencuri kelas teri yang dimana tidak begitu berarti tapi sang koruptor bisa kita katakan koruptor sebagai pencuri kelas kakap namun hukuman yang diberikan kepada masing-masing tersangka sangat berbeda. Pencuri sandal mendapatkan hukuman penjara lebih berat ketimbang seorang koruptor.
Jika kita lihat kasus diatas seharusnya seorang koruptor mendapatkan hukuman seberat-beratnya karena telah memakan uang rakyat yang dimana jika kita gunakan dengan maksimal untuk negara kita ini mungkin hanya membutuhkan 10 Tahun untuk menjadi negara maju. Bagaimana tidak mungkin, kekayaan alam kita melimpah, dari segi perikanan kita memiliki begitu banyak laut, dari segi pertanian sudah jelas bahwa negara kita adalah negara agraris yang dimana mengandalkan segi pertanian, dan yang paling menguntungkan lagi adalah kita memiliki minyak bumi yang begitu baik. Jika semua dimaksimalkan saya yakin kita hanya membutuhkan 10 tahun untuk menjadi negara maju. Namun muncullah koruptor di Indonesia yang dimana bukan sekedar menghambat kemajuan Indonesia tapi mencoba menghentikan kemajuan Indonesia. Semua ini jika kita lihat koruptor memiliki dampak negatif yang amat besar tapi hukuman yang diberikan hanya paling lama 5 tahun penjara itu sudah termasuk keringanan akibat hari besar dan sebagainya.
Dan kini kita lihat dampak yang diakibatkan seorang maling sendal. Pastinya masalah yang pertama muncul adalah pemilik sendal akan pulang dengan telanjang kaki. dan dampak paling parah ya ke injak paku di jalan. Tapi itu jika berpikir pendek karena sebenarnya sendal dapat dibeli di warung harganya sekitar 25 ribu rupiah saja. Harga yang terjangkau tapi hukuman yang didapat pelaku sampai 15 tahun penjara. Ini sangat aneh, sungguh sangat aneh keadilan kita sepertinya hanya sebagai pelengkap negara saja.
Beberapa hari ini , well beberapa bulan ini, sedang ada pembicaraan hangat tentang seorang maling sandal. Disamping ramai ramainya berita mengenai pelanggaran Hak Asasi Manusia di Bima serta dugaan pembunuhan dan penganiayaan di Mesuji, berita tentang pemuda si maling sandal ini menjadi sorotan media.
Mengapa??
Karena, katanya yang diambil itu sandal jepit butut. Terus? Yang mencuri ituh masih di bawah umur, dan seharusnya bisa diselesaikan  dengan kekeluargaan. Saya jadi penasaran sandal jepit butut yang ketahuan diambil itu punya siapa dan bentuknya kayak apa. Dan kenapa gara gara maling sandal kena 5 tahun penjara.
Duh, dek, kalo mau maling, jangan sandal jepit, kasian deh adek sekarang kena ancaman hukuman 5 tahun. Nah untung banyak yang mendukung. Kita berdoa saja, pak Hakim bisa melihat kasus ini seadil mungkin.
Tapi, yang diambil sama adek Aal cuma sandal jepit saja khan? Just to make sure, soalnya entah kenapa ni kasus bisa jadi lebai banget. Kasus korupsi ajah gak sampai bikin orang banyak sibuk loh…
Indonesia, Indonesia…
mari kita berdoa buat si Aal, semoga dihukumnya cukup bersihin mesjid dan larangan keluar rumah setelah pulang sekolah sama orang tuanya…amin.
masih anak kecil, dijewer juga jera…
nah harusnya dijewer ajah yah…sebenernya saya bingung kisah sebenarnya, karena jujur, saya tidak membela siapapun, karena menurut saya kasus ini sama sekali bukan kasus yang penting. menurut narasumber yang seharusnya bisa dipercaya mengenai kejadian yang benarnya bahwa runutnya seperti berikut ini:
1. Aal maling sandal jepit, ketahuan sama yang punya sandal. yang punya sandal, katanya polisi atau apalah, pokoknya aparat masyarakat lahh.
2. Sang aparat masyarakat menggampar, atau mukul atau nabok (tidak jelas pokoknya main tangan katanya ) ke si Aal.
3. Aal pulang, melapor ke Bapaknya. Sang Bapak tidak diterima anaknya ditabok, balik ngelaporin mengenai oknum aparat tersebut kepada atasan aparat tersebut.
4. Ada peraturan bahwa oknum aparat tidak boleh melakukan kekerasan sama sekali. Sang aparat entah dikeluarkan atau diturunkan jabatannya atau dihukum sama atasannya, tidak terima. *pengen balas dendam.
5. Digulirkanlah kasus ini ke pengadilan. Jadinya pemuda yang masih berumur 15 tahun itu terancam hukum kurung.
Saya gak tahu, apakah kisah sebenarnya seperti itu yah, tapi saya tetap berpendapat, kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Benar benar berlebihan. Siapa yang salah sebenarnya? Tetep salah si maling sandal. Dia maling sandal gak lihat lihat siapa yang punya sandal (*loh??). Maksud saya dimana mana, mencuri itu termasuk tindakan kriminal. Jadi, Aal, akuilah bahwa anda telah bersalah.
Lalu kedua, si Bapak Aparat juga ora nggenah. Pengendalian diri dong Pak, masa anak kecil ditabokin. Mending diberdayakan suruh beresin rumah bapak, atau suruh menulis ‘Saya tidak akan mencuri sandal jepit lagi’ . Jadi Bapak Aparat juga ikut salah disini.
Lalu ketiga, si Bapak Aal, salah juga. Lebai juga sih. Entahlah apa yang diceritakan si Aal ke bapaknya, tapi yang jelas, seharusnya Bapaknya malu, karena Aal, udah maling sandal jepit. Pak, dia maling sandal jepit, harusnya Bapak hukum lagi anak bapak, bukan malah melaporkan kekerasan yang dilakukan oleh si oknum aparat. Ya meskipun si oknum memang bersalah, tindakan bapak dengan melaporkan hal ini ke atasan si oknum telah memberikan pandangan kepada si anak, bahwa tindakannya masih bisa dibenarkan karena dia telah mengalami kekerasan sama si oknum. Kalo Bapak saya, gak pake ngelapor deh ke atasnya, mending saya tantang si oknum dengan balas nonjok muka tu oknum aparat (*eits, inih mah makin lebar masalahny) kalo tindakan lapor sana lapor sini, itu sebenarnya tindakan cari perhatian saja sih.
Lalu keempat, entah gimana ceritanya , kasus ini bisa bergulir ke pengadilan, yang melaporkan kasus ini ke pengadilan sudah benar benar odong dan tidak dewasa. Kecuali kekerasan ini telah menyebabkan si anak patah tulang atau gegar otak yahh, selebihnya kasus ini pencurian ringan, yang masih bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Kelima, tentang solidaritas 1000 sandal jepit, menurut saya berguna juga sih. Tapi jangan kasih ke polisi ahhh…kasih ke orang yang tidak mampu saja. Buat apa juga ngumpulin sandal jepit. Sebenarnya saya tidak melihat sedikitpun positifnya dari tindakan solidaritas ini. Sandal jepitnya buat polisi? Yahhh elahhh… Buat si anak? Buat nyuap si hakim? Sekarang yang penting adalah, si anak telah disidangkan secara hukum, dan hukum itu buta. Jadi walaupun dia anak masih dibawah umur, maka dia harus secara dewasa menghadapi akibat akibat yang disebabkan oleh tindakan pencurian kecil. Walau dia masih berada di pengawasan si Bapak dan Ibunya, nasi sudah menjadi bubur. Dia harus mempertanggungjawabkan tindakannya ke depan hukum.
Mungkin ini harus dijadikan pelajaran bagi pemerintah sekarang ini, bahwa anak kecil itu harus mendapatkan perhatian ekstra. Bukan anak yang berprestasi saja loh, justru anak yang bermasalah yang ekstranya harus lebihhh. Karena bagaimanapun juga mereka harus diberikan bimbingan serta penyertaan. Inilah bukti kebobrokan republik kita. Permasalahan anak masih dipandang sebelah mata, padahal, mereka adalah pondasi dasar dari karakter bangsa di masa depan.

Ini hanya pendapat saya, intinya, semuanya salah. Sekarang hanya bisa diserahkan kepada hakim, dan semoga saja hakim bisa menyikapi kasus ini secara bijak. Tetap saja, bagi seorang anak 15 tahun , penjara merupakan tempat menyeramkan. Mungkin pembinaan, atau community service hukuman yang lebih adil. Pelajaran bagi seluruh bangsa, pentingnya mengendalikan diri. Selalu ingat untuk lebih mengutamakan yang lain daripada diri sendiri.

Film In Time


Sinopsis
Will Salas adalah manusia biasa yang hidup di dunia yang menjadikan waktu sebagai waktu hidup mereka di dunia ini. Dengan kata lain mereka bisa hidup lama berdasarkan dari waktu yang mereka miliki di lengan kiri mereka. Will bekerja di tempat pembuatan alat pengisian waktu dan upahnya cukup untuk dia hidup tiap harinya. Waktu itu juga bisa ditukar dengan barang yang mereka inginkan seperti menelepon, membeli minuman, dan lain sebagainya maka dari itu waktu terasa seperti uang juga. Dan orang yang kaya pasti waktu yang dia miliki sangat banyak.
Maka dari itu di dunia banyak orang meninggal karena waktu mereka habis, dimalam hari Will melihat orang yang memiliki waktu sangat banyak dan Will menyelamatkan orang tersebut dari ancaman pencuri waktu. Orang tersebut kemudia bercerita tentang dirinya yang sudah bosan untuk hidup karena umur aslinya juga sudah mencapai 100 tahun lebih sedangkan waktu yang dimiliki olehnya juga lebih dari 100 tahun. Dan diakhirnya dia mengatakan tidak akan terasa menyenangkan bila orang hidup selama-lamanya atau immortal maka dari itu orang tersebut memberikan seluruh waktunya pada will sampai ia meninggal.

Will yang memiliki banyak waktu tersebut kemudian memberikan waktu pada teman nya dan juga membagikan kepada orang yang dia kenal. Tetapi dilain hal Ibu will mati ketika mereka akan bertemu, padahal Will sudah mempersiapkan waktu untuk ibunya tersebut. Will sangat terpukul oleh karena itu dia memutuskan pergi ke Greenwhich dimana ini adalah tempat orang-orang yang punya banyak waktu atau kaya. Dan Will terasa beda dikalangan orang kaya tersebut karena dia melakukan segala aktifitas dengan cepat dan mandiri. Dan Will berpendapat bahwa orang-orang Greenwhich adalah orang yang selama ini mencuri nyawa-nyawa orang yang ada dikotanya.
Dapatkan Will memberikan keseimbangan untuk orang-orang yang miskin agar mereka orang yang kaya mau membagikan waktu mereka kepada orang yang kekurangan. Film ini mengajarkan kita bahwa kita harus menghargai waktu. Sesosok Will bisa juga digambarkan seperti Robinhood karena dia mencuri nyawa untuk membagikannya kepada orang yang kurang mampu. Selamat menyaksiakn dijamin seru dan menarik



Genre
:
Science Fiction
Release Date
:
October 28, 2011
Director
:
Andrew Niccol
Screenplay
:
Andrew Niccol
Producer
:
Marc Abraham, Amy Israel, Kristel Laiblin, Eric Newman
Distributor
:
20th Century Fox
Runtime
:
115 minutes
Budget
:
US$200 million
Official Site
:

Pemeran
·         Justin Timberlake sebagai Will Salas
·         Amanda Seyfried sebagai Sylvia Weis
·         Olivia Wilde sebagai Rachael Salas
·         Matt Bomer sebagai Henry Hamilton
·         Cillian Murphy sebagai Timekeeper Leon
·         Elena Satine sebagai Jasmine
·         Alex Pettyfer sebagai Fortis
·         Johnny Galecki sebagai Borel
·         Vincent Kartheiser sebagai Philippe Weis
·         Rachel Roberts sebagai Carrera
·         Ethan Peck sebagai Constantin
·         Yaya DaCosta sebagai Greta
·         Bella Heathcote sebagai Michele Weis
·         Toby Hemingway sebagai Timekeeper Kors
·         Jessica Parker Kennedy sebagai Edouarda
·         Collins Pennie sebagai Timekeeper Jaeger
·         Christoph Sanders sebagai Nixon





MANUSIA DAN KEADILAN

Pengertian Keadilan, Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

PENGERTIAN KEADILAN
Keadilan memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan juga tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang bijaksana.
Contoh Keadilan:
Seorang koruptor yang memakan uang rakyat. Koruptor di tangkap dan dimasukan kepenjara selama 2 tahun tanpa ada goresan luka sedikit pun pada wajahnya. Hal tersebut mencerminkan bahwa hakim dan jaksa di indonesia tidak adil pada rakyat kecil yang dikarenakan mencuri dompet mendapatkan masa kurungan lebih dari sang koruptor, padahal koruptor lah yang mencuri uang rakyat lebih banyak dari pada pencopet itu. Bahkan koruptor bisa mendapatkan fasilitas yang istimewa bahkan seperti apartemen didalam penjara.

KEADILAN SOSIAL
Seperti pancasila yang bermaksud keadilan sosial adalah langkah yang menetukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur. Setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing.
5  Wujud keadilan sosial yang diperinci dalam perbuatan dan sikap:
Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4. Sikap suka bekerja keras.
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Asas yang menuju dan terciptanya keadilan sosial itu akan dituangkan dalam berbagai langkah dan kegiatan, antara lain melalui delapan jalur pemerataan yaitu :
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2.      Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3.      Pemerataan pembagian pendapatan.
4.      Pemerataan kesempatan kerja.
5.      Pemerataan kesempatan berusaha.
6.    Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan  kaum wanita.
7.      Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
8.      Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.



BERBAGAI MACAM KEADILAN
a)   Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.
b)   Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally) Sebagai contoh: Ali bekerja 10 tahun dan budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp.100.000,-maka Budi harus menerima Rp. 50.000,-. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil.
c)   Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Contoh :
Dr.Sukartono dipanggil seorang pasien, Yanti namanya, sebagai seorang dokter ia menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya Yanti menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan mereka berubah dari dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis saling mencintai. Bila dr. sukartono belum berkeluarga mungkin keadaan akan baik saja, ada keadilan komutatif. Akan tetapi karena dr. sukartono sudah berkeluarga, hubungan itu merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga. Karena Dr.Sukartono melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Yanti merusak rumah tangga Dr.Sukartono.

KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan-perbuatan yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Hakikat kejujuran dalam hal ini adalah hak yang telah tertetapkan, dan terhubung kepada Tuhan. Ia akan sampai kepada-Nya, sehingga balasannya akan didapatkan di dunia dan akhirat. Tuhan telah menjelaskan tentang orang-orang yang berbuat kebajikan, dan memuji mereka atas apa yang telah diperbuat, baik berupa keimanan, sedekah ataupun kesabaran. Bahwa mereka itu adalah orang-orang jujur dan benar. Dan pada hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.

KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan ketidak jujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat sekelilingnya hidup menderita.
Sebab-Sebab Seseorang Melakukan Kecurangan
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan, ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya ada empat aspek yaitu:
1.      Aspek ekonomi
2.      Aspek kebudayaan
3.      Aspek peradaban
4.      Aspek tenik
Apabila ke empat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum, akan tetapi apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan. Tentang baik dan buruk Pujowiyatno dalam bukunya "filsafat sana-sini" menjelaskan bahwa perbuatan yang sejenis dengan perbuatan curang, misalnya berbohong, menipu, merampas, memalsu dan lain-lain adalah sifat buruk. Lawan buruk sudah tentu baik. Baik buruk itu berhubungan dengan kelakuan manusia. Pada diri manusia seakan –akan ada perlawanan antara baik dan buruk. Baik merupakan tingkah laku, karena itu diperlukan ukuran untuk menilainya, namun sukarlah untuk mengajukan ukuran penilaian mengenai halyang penting ini. Dalam hidup kita mempunyai semacam kesadaran dan tahulah kita bahwa ada baik dan lawannya pada tingkah laku tertentu juga agak mudah menunjuk mana yang baik, kalau tidak baik tentu buruk.

PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.

PEMBALASAN
Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan. Bagi yang bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan, dan bagi yang mengingkari perintah Tuhan pun diberikan pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan di neraka. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapatkan pembalasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan, menimbulkan pembalasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia bermuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar hak dan kewajiban manusia lain. Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.











Nilai Moral
Dikisahkan dalam film ini ketika manusia terlahir di lengan tangannya terdapat sederet angka yang menunjukkan waktu dia akan hidup. Sederetan angka ini akan mulai berjalan alias aktif ketika usia orang tersebut 25 tahun. Setiap orang diberi waktu 50-an tahun dalam angka tersebut. Pembayaran atas barang atau transportasi melalui transfer waktu tersebut, sehingga apabila tidak ada penambahan waktu maka orang tersebut akan mati dalam waktu singkat.
Penghasilan dari pekerjaan akan digunakan oleh orang tersebut untuk membeli tambahan waktu, sehingga orang tersebut akan bisa melanjutkan hidupnya. Konsepnya hampir mirip dengan NFC dalam setiap pembayarannya, cuma NFC tidak berhubungan dengan lamanya manusia hidup.
Jadi setiap orang dalam film ini akan berhenti pertumbuhan tubuhnya ketika usia 25 tahun. Dan kehidupan orang itu pada usia 25 tahun ke atas ditentukan oleh banyaknya waktu yang bisa dimiliki yang tertera pada lengannya. Jika dia orang berada maka waktu yang ada di lengan dia bisa diredeem hingga puluhan tahun bahkan ratusan tahun. Sehingga jika orang tersebut kaya, maka usia dia bisa di atas 100 tahun atau lebih tapi perawakannya tetap seperti orang berumur 25 tahun.
Yang jadi permasalahan dalam film ini adalah orang-orang tertentu yang masuk dalam Zona Kaya mempermainkan atau memperjualbelikan waktu secara kapitalis. Dimana “orang yang berada” akan dengan mudah memperoleh waktu hingga dekade umur panjang. Sedangkan bagi yang miskin akan terus berjuang untuk hidup dari hari ke hari. Benar-benar kehidupan yang timpang.
Tapi sebenarnya apa yang diceritakan dalam film tersebut hampir sama dengan kehidupan yang kita alami saat ini. Dimana orang-orang berada dengan uang yang dimilikinya mencoba untuk membeli “nyawa” dengan berbagai macam sistem pengobatan yang ada di dunia ini. Sedangkan orang-orang yang tidak mampu dari segi ekonomi terabaikan dan terseleksi dengan sendirinya oleh penyakit dan kematian.
Akhirnya muncullah Robin Hood dalam film ini yang diperankan oleh Justin Timberlake yang beraksi bagaikan Bony & Clyde dengan putri Konglomerat pemilik dan pendistribusi waktu. Mereka berdua melakukan pencurian dan perampokan pada perusahaan yang mendistribusikan waktu dan menyebarkan hasil rampokannya kepada masyarakat di Zona miskin. Sehingga timbul suatu pendistribusian yang merata ke masyarakat.
Hal seperti ini pun bisa saja terjadi pada dunia yang kita tempati, jika seandainya hajat hidup orang banyak seperti udara atau air nanti harus diperjualbelikan. Benar-benar repot, dimana orang yang kaya akan dengan mudah memperoleh hal yang sangat vital tersebut, sedangkan orang miskin akan semakin susah untuk mendapatkan hal tersebut.